Sebelum sampai di Bromo, kita telah disuguhi pemandangan yang cantik, beberapa foto saya abadikan dalam perjalanan melalui Nongko Jajar. Ini nih gan fotonya, Cekidot.
Sekitar 10 menit kemudian, perjalanan ke Bromo kami lanjutkan, kami tak ingin kehilangan momen indah di Penanjakan 1 Taman Nasional Bromo-Tengger Semeru. Perjalanan ini cukup menyulitkan kami, banyak lumpur di jalanan, sisa longsor kemaren yang diakibatkan hujan deras. Kami pun mengendarai motor dengan kecepatan dibawah 40 km/jam.
Akan tetapi, namanya juga musibah, meski sudah berhati-hati ya tetap jatuh juga. Alhamdulillah tidak ada luka di tubuh ini. Kami pun melanjutkan perjalanan hingga akhirnya sampailah kita di Penanjakan 1. Dengan Segera kuambil kamera (pinjeman) di tas, mulai deh jeprat-jepret. Ini gan Hasilnya:
Kira-kira selama 30 menit, kami berada di penanjakan 1, kabut sedikit-demi sedikit mulai menghalangi mata kami. Pemandangan Gunung Bromo dan Semeru nampak mulai kabur berada di balik tebalnya embun. Kondisi seperti inilah yang membuat kami terpaksa kembali ketempat parkiran untuk sejenak beristirahat, sarapan dan menentukan rute berikutnya.
Kabut di Penanjakan 1, Bromo |
Di salah satu Warung di area Penanjakan 1 Bromo, kami menikmati semangkuk mie kuah instan. Maklumlah, di gunung kayak gini nggak ada yang mau jual nasi, takut keburu basi dan nggak laku nasinya. Jadi bagi teman-teman yang mau ke Bromo, saya sarankan bawa bekal untuk makan pagi di Bromo. Karena disini mie kuah rebus aja harganya Rp 7.000 sob. Tapi semua terserah teman-teman juga, yang uangnya berlebih okelah.
Tapi yang jelas, setidaknya sempatkanlah untuk makan terlebih dahulu. Karena perjalanan setelah ini, akan sedikit lebih berat dan menyenangkan. Untuk perjalanan selanjutnya, akan saya ceritakan di postingan berikutnya juga.
No comments:
Post a Comment