Tuesday, 18 June 2013

Mendaki Gunung Semeru, Rencanakan dengan Matang

Setelah beberapa kali melakukan pendakian ke Semeru dan Puncak Mahameru, akhirnya aku bisa menuangkan tulisanku, untuk sekedar berbagi informasi. Pegunungan Semeru termasuk dalam wilayah Taman Nasional Bromo-Tengger Semeru yang berada pada 112° 47' - 113° 10' BT dan 07° 51' - 08° 11' LS yang meliputi Kabupaten Malang, Pasuruan, Probolinggo dan Lumajang Provinsi Jawa Timur.

Menurut saya, jalur pendakian di Semeru sudah di bilang nyaman. Mengapa demikian? Hal tersebut dikarenakan jalur yang sudah dapat terlihat dengan jelas, serta banyak pendaki yang melakukan aktivitas di sana. Oleh karena itu, sangat kecil sekali kemungkinan untuk tersesat di sana.


Oke guys, sebelum lanjut ke petualangan selanjutnya, saya ingin menjelaskan mengenai beberapa aturan yang mungkin harus atau memang sudah seharusnya kita pelajari dan pahami ketika melakukan kegiatan pendakian. Dalam tulisan ini, selain mengisahkan tentang perjalanan yang saya lakukan, saya juga ingin memberikan sedikit info tambahan mengenai hal apa yang perlu kita rencanakan dengan matang ketika melakukan pendakian.
  
Persiapan Sebelum Pendakian
Ada banyak hal yang perlu dipersiapkan sebelum melakukan pendakian, entah itu di Semeru atau di gunung manapun. Seperti persiapan fisik, peralatan, logistik, dan hal lain yang dapat mendukung kegiatan pendakian menjadi lebih aman dan menyenangkan.

Sebelum melakukan perjalanan, tentukan barang apa saja yang akan dibawa. Ingat! Jangan terlalu membawa barang yang berlebihan, atau kurang. Rencanakan dengan matang segala kebutuhan yang diperlukan selama pendakian. Berikut ini adalah daftar perlengkapan dan logistik yang saya share ke kelompok saya ketika melakukan pendakian ke Semeru (11 orang):
NO
PERLENGKAPAN
KETERANGAN
KELOMPOK
1
Tenda
1 unit kap. 8, 1 unit kap 4
2
Nesting
1 set
3
Kompor
2 buah
4
Gas
3 buah
5
Flysheet
2 buah
6
Spiritus
1 bungkus
7
Rafia
1 gulung
8
Beras
2 kg



PRIBADI
1
Balaclava (kupluk)
Sesuai kebutuhan
2
Bandana (slayer)
Sesuai kebutuhan
3
Masker
Sesuai kebutuhan
4
Syal
Sesuai kebutuhan
5
Jaket
Sesuai kebutuhan
6
Sarung tangan
3 pasang
7
Kaos kaki
3 pasang
8
Celana panjang (jangan jeans)
2 buah
9
Sepatu
1 pasang
10
Carrier
1 buah
11
Sleping bag
Sesuai kebutuhan
12
Headlamp
Sesuai kebutuhan
13
Matras
1 buah
14
Lilin
Sesuai kebutuhan
15
Korek api batangan
Sesuai kebutuhan
16
Mantel/jas hujan
1 buah
17
Mie instan
4 bungkus (rebus)
18
Coklat
Sesuai kebutuhan
19
Roti
Sesuai kebutuhan
20
Rokok
Sesuai kebutuhan
21
Sarden
1 kaleng
22
Agar-agar
1 sachet
23
Kopi+gula+teh
Sesuai kebutuhan
24
Air minum
2 botol 1,5 Liter
1 botol 600 ml

Untuk baju dan pakaian penghangat lainnya, saya menyarankan agar tidak membawa terlalu banyak. Cukup 2 pasang pakaian dan 2 jaket tebal atau mungkin sesuai kebutuhan pribadi. Prinsipnya adalah lebih baik membawa 2 baju tapi tetap kering, daripada membawa banyak baju tapi basah semua. Saya rasa semua sudah paham tentang ini. Cara mengatasi agar baju tetap kering adalah dengan menggunakan plastik, bisa menggunakan plastik polybag hitam yang besar, atau menggunakan kantong plastik yang kecil-kecil untuk membungkus pakaian di dalam carrier.

Hal terpenting selanjutnya adalah melakukan packing yang baik dan benar. PACKING yang baik dan benar adalah ketika carier dapat kita berdirikan kemudian tidak jatuh kedepan ataupun ke samping. Hal tersebut menandakan bahwa peletakan barang di dalamnya sudah seimbang. Meskipun terlihat remeh, pengaturan barang di dalam carrier akan berpengaruh terhadap kenyamanan kita ketika melakukan perjalanan. Untuk mengatahui bagaimana packing yang baik dan benar dapat baca disini.

Setelah semuanya siap, sekarang saatnya melakukan cek ketentuan administrasi yang disyaratkan oleh pihak TNBTS untuk melakukan pendakian ke Semeru. Hal-hal yang perlu disiapkan adalah:

  1. Fotocpy KTP (individu)
  2. Surat Keterangan Sehat (individu)
  3. materai Rp 6.000 (tim)
Nah, untuk persyaratan diatas jangan lupakan materai ya. Soalnya dari pengalaman saya, 6 kali naik, 6 kali pula ketemu pendaki yang lupa tidak membawa materai. Untung saja saya selalu membawa 2 materai kalau ke semeru.

Sudah siap semuanya?? sekarang saatnya berangkat menuju ke pos Ranu Pani. Eh eh, bentar dulu, untuk sekarang, jika ingin melakukan pendakian ke semeru harus BOOKING ONLINE dulu. Jadi jangan lupa untuk mendaftarkan diri beberapa hari sebelumnya. Pendaftaran langsung dilakukan di website resmi TNBTS.


MENUJU POS RANU PANE
Pendakian Gunung Semeru dapat dicapai melalui dua kota yaitu Malang dan Lumajang. Pada umumnya, para pendaki mengambil jalur lewat Malang dikarenakan akses transportasi lebih mudah dibandingkan lewat Lumajang. Rute yang melalui Lumajang sangat di rekomendasikan untuk para pecinta motor dan pendaki yang ingin melihat hutan lebat khas daerah tropis. Rute dari Lumajang nantinya akan melewati daerah Senduro, Burno, dan sampai tempat perizinan pendakian di Ranu Pani. 
Kondisi Jalan di Rute Burno – Ranu Pani (Jalur Lumajang)
Di sepanjang jalan, kita akan dimanjakan dengan pesona hutan hujan tropis yang masih asri, pohon-pohon tumbuh lebat dan besar, tak ada rumah penduduk yang dapat dijumpai setelah melewati Burno, yang ada hanyalah hutan dan semua yang ada di dalamnya. Terakhir kali saya melewati jalur dari Lumajang, kondisi jalannya rusak parah, sehingga perjalanan dari Burno ke Ranu Pani yang hanya 29 km memakan waktu 2 jam.

Jalur Malang merupakan jalur yang paling mudah dan nyaman, selain banyak transportasinya, jalur ini juga bersahabat dengan para pengendara motor atau kendaraan pribadi karena banyak melewati rumah penduduk, sehingga mudah mencari bantuan ketika terjadi kesalahan teknis pada kendaraan. Jalur dari Malang akan melewati Tumpang, kemudian sampailah di Pos Perizinan di Ranu Pani. Bagi para pendaki yang berasal dari luar kota bisa memanfaatkan transportasi kereta api ataupun bus umum. Bagi pengguna kereta api, bisa turun di Stasiun Baru Kota Malang kemudian mencari Angkutan Kota warna biru dengan kode AG (Arjosari – Gadang). Arjosari adalah nama terminal bus yang ada di Malang. Sebelum naik Angkutan Kota, disarankan untuk bertanya ke sopir terlebih dahulu, apakah benar ini jalur ke Arjosari. Hal tersebut perlu dilakukan agar tidak terjadi kesalahan naik angkutan kota yang sedang menuju ke Gadang. Perjalanan dari stasiun kota ke terminal arjosari sekitar 30 menit dengan tarif Rp 3.000,- per orang.

Setelah sampai di Terminal Bus Arjosari, carilah angkutan kota berwarna putih dengan kode TA (Tumpang – Arjosari). Perjalanan dari Arjosari ke Tumpang dapat ditempuh sekitar 45 – 60 menit sesuai dengan kondisi kemacetan jalan dengan tarif Rp 5.000,- per orang. Pemberhentian terakhir angkutan umum di Tumpang adalah Pasar Tumpang. Agar bisa melanjutkan perjalanan selanjutnya ke Ranu Pani, kita harus mencari jeep yang biasanya sudah bersiap di depan Alfamart depan pasar Tumpang. Tarif jeep dari Tumpang ke Ranu Pani adalah Rp 450.000,- untuk satu kali berangkat. Penumpang maksimal 15 orang, sehingga tiap orang dikenakan biaya Rp 30.000,-. Jika rombongan tidak sampai 15 orang dan ingin langsung berangkat juga diperbolehkan dengan catatan harga tetap dan tentunya biaya perorangan akan naik karena jumlah penumpangnya lebih sedikit. Perjalanan dari Tumpang ke Ranu Pani memerlukan waktu sekitar 2 jam.

SAMPAI DI RANU PANE
Setibanya di Ranu Pane, kita tak perlu menunggu terlalu lama, segera menuju pos perizinan untuk mendaftarkan anggota tim kita untuk melakukan pendakian. Disini kita akan di kenakan biaya masuk yang sudah di tentukan oleh pihak TNBTS. Pengumuman tarif karcis baru dapat dilihat di sini. Kalau semuanya sudah beres, saran saya untuk makan dahulu di warung yang ada di Ranu Pane. Lumayanlah buat mengisi tenaga untuk perjalanan yang cukup panjang. Apalagi kalau rombongannya banyak :D.
Pos Perizinan di Ranu Pane
Foto di atas adalah Pos Perizinan yang ada di Ranu Pane, tapi sekarang udah pindah ke bawah. Ya, kalau kesana pasti tau kok. Tenang aja, disana mudah untuk mencari informasi tentang apapun. Di pos ini pun kita dapat mencari porter (warga lokal untuk membantu menunjukkan arah pendakian, mengangkat barang dan memasak). Saya kurang tau biayanya pastinya, karena belum pernah sewa porter. Kalau denger-denger sih sekitar Rp 150.000 perhari.

MELAKUKAN PENDAKIAN 
Setelah semua proses perizinan selesai, perjalanan mengarah menuju selatan hingga ditemui gapura selamat datang. Setelah sampai di gapura “Selamat Datang”, perhatikan terus ke kiri, ke arah bukit, jangan mengikuti jalanan yang lebar ke arah kebun penduduk. Selain jalur yang biasa dilewati para pendaki, juga ada jalur pintas yang biasa dipakai para pendaki lokal, jalur ini sangat curam, yaitu melalui Gunung Ayek-Ayek.
GAPURA SELAMAT DATANG
JALUR AYEK AYEK
Jalur awal landai, menyusuri lereng bukit yang didominasi dengan tumbuhan alang-alang. Tidak ada tanda penunjuk arah jalan, tetapi terdapat tanda ukuran jarak pada setiap 100 m. Banyak terdapat pohon tumbang, dan ranting-ranting diatas kepala. Untuk dapat mencapai Ranu Kumbolo, kita akan melewati 4 Pos pemberhentian. Di setiap pos kita bisa beristirahat dengan nyaman karena di tiap pos ada tempat seperti gazebo. Setelah berjalan sekitar 5 km menyusuri lereng bukit yang banyak ditumbuhi Edelweis, sampailah kita di Watu Rejeng. Disini terdapat batu terjal yang sangat indah. Pemandangan sangat indah ke arah lembah dan bukit-bukit, yang ditumbuhi hutan cemara dan pinus. Kadang kala dapat menyaksikan kepulan asap dari puncak Mahameru. Untuk menuju Ranu Kumbolo masih harus menempuh jarak sekitar 4,5 Km.
POS 1

POS 3

PEMANDANGAN dari POS 4
Sampai di Ranu Kumbolo pada ketinggian 2.400 mdpl dengan luas 14 hektar, para pendaki pada umumnya bermalam disini untuk melepas lelah dan menikmati terbitnya matahari dari balik bukit. Keesokan harinya, perjalanan dilanjutkan menuju ke Kalimati (2.700 mdpl). Sebelumnya, kita nikmati dulu keindahan di Ranu Kumbolo.
SENSASI KABUT RANU KUMBOLO
SUNRISE
ARSC WE LOVE YOU
Meninggalkan Ranu Kumbolo kemudian mendaki bukit terjal, dengan pemandangan yang sangat indah di belakang ke arah danau. Di depan bukit terbentang padang rumput yang luas yang dinamakan oro-oro ombo. Oro-oro ombo dikelilingi bukit dan gunung dengan pemandangan yang sangat indah, padang rumput luas dengan lereng yang ditumbuhi pohon pinus seperti di Eropa. Dari balik Gunung Kepolo tampak puncak Gunung Semeru menyemburkan asap wedus gembel.
TANJAKAN CINTA
ORO-ORO OMBO
Di Kalimati terdapat mata air Sumber Mani", ke arah barat (kanan) menelusuri pinggiran hutan Kalimati dengan menempuh jarak 1 jam pulang pergi. Untuk menuju ke Arcopodo, kita harus berbelok ke kiri (Timur) berjalan sekitar 500 meter, kemudian berbelok ke kanan (Selatan) sedikit menuruni padang rumput Kalimati. Arcopodo berjarak 1 jam dari Kalimati melewati hutan cemara yang sangat curam, dengan tanah yang mudah longsor dan berdebu. Dapat juga kita berkemah di Arcopodo, tetapi kondisi tanahnya kurang stabil dan sering longsor. Sebaiknya menggunakan kacamata dan penutup hidung karena banyak abu beterbangan. Arcopodo berada pada ketinggian 2.900m, Arcopodo adalah wilayah vegetasi terakhir di Gunung Semeru, selebihnya akan melewati bukit pasir.

Dari Arcopodo menuju puncak Semeru diperlukan waktu 3-4 jam, melewati bukit pasir yang sangat curam dan mudah merosot. Sebagai panduan perjalanan, di jalur ini juga terdapat beberapa bendera segitiga kecil berwarna merah. Semua barang bawaan sebaiknya tinggal di Arcopodo atau di Kalimati. Pendakian menuju puncak dilakukan pagi-pagi sekali sekitar pukul 02.00 pagi dari Arcopodo atau pukul 00.00 dari Kalimati.
 Cukup Sekian info singkat dari saya, kalau kiranya ada yang butuh bantuan bisa langsung komen disini atau kirim aja email ke email saya: andrianjati@gmail.com (GRATIS), :D
 
ini foto-foto ane ketika di puncak Gan :)
10 September 2012
7 Oktober 2012

7 Oktober 2012
25 Desember 2012

25 Desember 2012 (Kunikmati Damainya)

Ku Cinta Alamku, Kucinta Negeriku, Ku bangga Lahir di Tanahnya

YOUNG OOZE, Pendaki Penjelajah & Pecinta Alam

Akulah Orang-orang yang selalu Rindu akan Kebebasan

3 comments:

  1. Sedikit ralat untuk angkotnya, di stasiun kotabaru tidak ada AG, tapi AMG atau AL. Kalo mau naik musti nyebrang dulu dr stasiun. Trus di terminal arjosari naik TA (Tumpang-Arjosari), mobilnya warna putih. Karena kalo naik AT bisa nyasar ke Tidar (Arjosari - Tidar)

    ReplyDelete
    Replies
    1. oke, makasih masukannya.. sebenarnya kl dari Stasiun Kota ada banyak pilihan angkot warna biru.. bisa AMG, AJG, AG, atau AL. cuman yg perlu di perhatikan adl arahnya (untuk lebih aman tanya ke sopir arah ARJOSARI). kl yg tumpang kn udah saya jelaskan angkot warna putih :D.. makasih ralatnya.

      Delete

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...